Blog

#KisaHR: Specialist vs Generalist – Interview Jujur vs Ngadi-Ngadi hayoo?

Interview Generalist atau Spesialist

Di ruang interview, baik ruangan online (virtual) maupun ruangan fisik, seringkali saya atau Hiring Manager menanyakan kepada kandidat mengenai Specialist vs Generalist.

Contoh pertanyaan yang saya ajukan untuk kandidat dengan latar belakang lulusan jurusan Akuntansi yang melamar entah di posisi Finance, Accounting, Tax, Auditor, Budget Controller, maupun posisi lainnya yang serupa adalah: Apakah kandidat lebih tertarik untuk memperdalam ilmu di salah satu posisi yang saya sebutkan (Specialist) atau ingin memperdalam di semuanya (Generalist)? 

Mayoritas kandidat yang saya tanya menjawab bahwa mereka ingin memperdalam di salah satu bidang, yang mana bidang yang mereka sebutkan adalah posisi yang sedang mereka lamar.

Padahal saat itu saya dan Hiring Manager sedang membutuhkan yang ingin memperdalam di semua bidang. Tunggu, tunggu, kok pertanyaannya jadi semacam #BatmanTrap ya?

Baca Juga:
MagSafe, Fitur Charger iPhone 13 yang Praktis dan Inovatif
Inilah Tips Membuat CV yang Menarik Agar Kamu dapat Panggilan Kerja

No Charger For The iPhone 12? HIPPO Has Your Solution

Jadi harus bagaimana sebagai kandidat? Jawablah jujur apa adanya, Anda ingin menjadi karyawan yang seperti apa apabila diterima. Sampaikanlah visi, ekspektasi, passion Anda kepada pewawancara. Karena dengan menjawab jujur, harapannya adalah apabila visi dan ekspektasi Anda bisa dipenuhi oleh perusahaan, Anda bisa bertahan lebih lama di Perusahaan tersebut, dengan segala dinamika dan konflik yang akan terjadi, Anda bisa tetap bertahan dan malah menyukai tantangan yang diberikan.

Generalist vs Specialist

Coba seandainya Anda “ngadi-ngadi” dan kemudian Anda diterima, ternyata baru beberapa hari atau beberapa bulan join, Anda merasa Perusahaan tidak memenuhi harapan Anda dan Anda merasa pekerjaan ini bukan passion Anda, menyesal gak?

Contoh: Anda sesungguhnya ingin menjadi SEO Specialist, tapi pada saat interview, Anda menjawab ingin memperdalam semua tentang Digital Marketing, hanya karena pada saat interview perusahaan tersebut sedang membuka lowongan sebagai Digital Marketing dan Anda diproses untuk posisi tersebut. Lalu ketika diterima, Anda banyak diberikan pekerjaan tidak hanya SEO, tapi juga mengenai e-commerce, negosiasi dengan AM Marketplace, diminta untuk berpikir creative, dan job desc lainnya. Baru 1 minggu, Anda #CurhatKaryawan ke temen-temen, ke social media, bahwa pekerjaan Anda terlalu banyak, Anda diperlakukan sebagai budak, dan curhatan lainnya. Menyesal menerima penawaran dari perusahaan tersebut dan seharusnya menerima penawaran dari perusahaan lainnya. Ujungnya jadi males kerja atau memutuskan untuk mengundurkan diri. Loh, loh, loh….. ada yang salah nih… 😜

Jadi, mau jawab jujur apa ngadi-ngadi?

Kalo mau jawab jujur, jujur ayam apa jujur kacang ijoo? #JadulJayus

Terbuka untuk pro dan kontra yaa, HIPPOLovers😁

#HR #GeneralistvsSpecialist #Generalist #Specialist #Recruitment #Vacancy #SimpelinAja

[JK]

Selanjutnya: Biar Tidak Bingung, Ini Perbedaan Earphone, Headset, Headphone, dan Handsfree

Leave a Reply